
Seputar Sulbar, Bukittinggi – Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) di Kebun Binatang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada Sabtu (21/6/2025).
Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati “Titiek” Soeharto, serta turut didampingi Wakil Ketua Alex Indra Lukman dan sejumlah anggota lainnya, termasuk Agus Ambo Djiwa dari Fraksi PDI-P.
Kunjungan ini merupakan rangkaian agenda reses yang juga mencakup peninjauan di Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota
Menurut Agus Ambo Djiwa, pada kunjungan di TMSBK, Titiek Soeharto meresmikan penamaan sepasang anak harimau Sumatra yang lahir pada 3 Mei 2025 di TMSBK.
“Anak harimau tersebut diberi nama “Rizky Kinantan” untuk yang jantan, dan “Lestari Kinantan” untuk yang betina,” ungkap Agus.
Prosesi penamaan digelar secara simbolik di kandang konservasi sebagai bentuk penghormatan atas keberhasilan program pengembangbiakan satwa langka.
Titiek Soeharto mengemukakan, kelahiran Rizky dan Lestari bukan sekadar simbol keberhasilan tetapi juga “warisan bagi bangsa”, mengingat harimau Sumatra berada pada status kritis di IUCN.
Titiek menegaskan, “Komisi IV DPR RI berkomitmen mendukung segala upaya konservasi spesies yang dilindungi sebagai upaya menjaga kekayaan spesies asli Indonesia”
Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, yang turut hadir mendampingi, menjelaskan bahwa induk kedua anak harimau tersebut adalah Bujang Mandeh (jantan) dan Mantagi (betina).
Dengan kehadiran generasi baru ini, populasi harimau Sumatera di TMSBK kini mencapai total 11 individu, menjadikan kebun binatang ini sebagai salah satu pusat konservasi utama di Pulau Sumatera
Selain prosesi penamaan, menurut Agus Ambo Djiwa, rombongan Komisi IV juga meninjau fasilitas konservasi dan kebudayaan di TMSBK. Mereka melihat langsung kandang dan area rehabilitasi, sekaligus berdiskusi dengan pengelola mengenai tantangan operasional serta menjaga kesejahteraan satwa.
“Kunjungan ini menjadi kesempatan mengevaluasi kebutuhan peningkatan sarana dan sumber daya untuk menjaga standar konservasi yang optimal,” ujar mantan Bupati Pssangkayu dua periode ini.
Sedangkan Titiek Soeharto berharap agar masyarakat dan pemangku kepentingan terpanggil untuk terus mendukung pelestarian harimau Sumatra.
Politisi Partai Gerindra ini meminta perhatian publik terhadap ancaman nyata seperti perburuan dan hilangnya habitat, serta mengajak semua pihak “bergandengan tangan, menjadi suara bagi mereka yang tak bersuara”
Kunjungan ditutup dengan diskusi terbuka antara anggota Komisi IV, Menteri Kehutanan, pengelola TMSBK, dan stakeholder lokal.
Dialog membahas rencana pengembangan jangka panjang, termasuk kemungkinan penguatan status kelembagaan TMSBK serta strategi konservasi terintegrasi.
Langkah ini menunjukkan tekad DPR melalui Komisi IV dalam memperkuat kiprah kebun binatang nasional sebagai pusat konservasi, edukasi, dan wisata berkelanjutan.

