Bersama Komisi IV DPR RI Kunker ke China, Agus Ambo Djiwa Pelajari Masalah Penyusutan Lahan Pertanian

Seputar Sulbar, Beijing – Anggota Komisi IV DPR RI Agus Ambo Djiwa bersama anggota Komisi IV lainnya yang berjumlah 15 orang melakukan kunjungan kerja ke Negeri Tirai Bambu, China, sejak Kamis (22/5/2025).

Rombongan komisi IV ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV Titiek Soeharto dan Wakil Ketua Komisi IV Alex Indra Lukman.

Salah satu yang dipelajari Agus Ambo Djiwa dan rekan-rekannya dalam lawatan ke China adalah bagaimana upaya menghadapi masalah penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Karena China dan Indonesia memiliki masalah yang sama terkait penyusutan lahan pertanian.

Di Indonesia, lahan sawah telah menyusut sekitar 300.000 hektar selama periode 2013 hingga 2019, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023.

Menurut Agus, Negara Tiongkok memiliki keterbatasan lahan tanam hanya sekitar 10 persen dari total luas daratan, namun mereka mampu mengembangkan pertanian vertikal yang canggih melalui penelitian dan teknologi.

Rombongan komisi IV mengunjungi Academy of Agricultural Sciences (CAAS) di Beijing, Kamis (22/5/2025). Di sini mereka meninjau teknologi pertanian vertikal cerdas berbasis otomasi, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI).

Sementara Wakil Ketua Komisi IV Alex Indra Lukman, menyoroti inovasi petani lokal di Indonesia yang belum mendapatkan dukungan maksimal dari negara.

Salah satunya adalah metode Sawah Pokok Murah (SPM) yang dikembangkan petani di Sumatera Barat. SPM bertujuan menekan biaya produksi namun tetap menghasilkan panen yang setara dengan metode konvensional.

“Inovasi ini terbukti efisien, namun belum didukung penelitian negara seperti yang dilakukan CAAS di Tiongkok,” jelas Ketua Panitia Kerja (Panja) Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV itu.

Ia menyebut pentingnya kehadiran negara melalui lembaga penelitian untuk mendukung pengembangan teknologi pertanian yang berpihak pada petani.

“Jika negara tidak hadir, maka ungkapan Bung Karno ‘pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa’ harus kita renungkan kembali,” tegasnya.

Saat ini, Komisi IV DPR RI tengah membahas revisi Undang-Undang Pangan. Alex menyatakan bahwa pihaknya telah mendorong agar keinginan penelitian di bidang pertanian masuk dalam pasal revisi tersebut.

“Petani Sumbar dengan metode SPM-nya adalah contoh inovasi lokal yang layak didukung penuh penelitian mendalam,” tambah Ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar itu.

Alex juga mengingatkan bahwa Bung Karno di masa pemerintahannya telah menggagas pembangunan nasional berbasis riset. Ia berharap pendekatan serupa dapat kembali diterapkan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

You might like

About the Author: Seputar Sulbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *